I. Periksa Kualitas Reaktor Kaca
Selalu periksa reaktor kaca sebelum digunakan. Pastikan kaca borosilikat tidak retak, tergores, atau cacat. Menggunakan kaca yang rusak reaktor kaca dapat menyebabkan kebocoran, kerusakan, atau kegagalan mendadak di bawah tekanan.
II. Kontrol Suhu dan Tekanan
Reaktor kaca dirancang untuk rentang suhu dan tekanan tertentu. Melebihi batas dapat menyebabkan kejutan termal atau ledakan. Gunakan dengan benar sirkulator pemanas dan pendingin, dan selalu memantau nilai suhu dan tekanan.
III. Pastikan Penyegelan yang Tepat
Gunakan PTFE atau segel tahan bahan kimia lainnya untuk mencegah kebocoran. Sistem yang tertutup rapat mencegah pelepasan uap berbahaya dan memastikan reaksi yang stabil.
IV. Tangani dengan Hati-hati
Hindari benturan tiba-tiba, getaran kuat, atau penyangga yang tidak rata. Letakkan reaktor kaca di permukaan yang rata dan stabil agar tidak terbalik.
V. Gunakan Peralatan Pelindung
Kenakan jas lab, sarung tangan tahan bahan kimia, dan kacamata pengaman. Selalu bekerja di area berventilasi baik atau di bawah lemari asam untuk mengurangi paparan uap berbahaya.
VI. Kesiapsiagaan Darurat
Simpan alat pemadam kebakaran, perlengkapan penanggulangan tumpahan, dan pancuran darurat di dekat Anda. Jika terjadi pecahan kaca, bersihkan dengan alat yang tepat dan buang pecahannya dengan aman.
Kesimpulan
Menggunakan reaktor kaca Keamanan memerlukan inspeksi rutin, pengoperasian yang cermat, dan langkah-langkah perlindungan. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan ini, laboratorium dapat memastikan efisiensi dan keamanan dalam eksperimen kimia.

TAG :